Budaya  

7 Tradisi Unik di Bali yang Tidak Ditemukan di Tempat Lain

Ada banyak tradisi unik di Bali yang bisa kita lihat pada saat-saat tertentu. Setiap tradisi yang dilakukan tentunya memiliki maknanya tersendiri. Tidak hanya Bali, daerah lain juga mempunyai budaya khasnya masing-masing.

Ragam budaya Indonesia sudah sepatutnya dilestarikan. Apalagi Bali memang sangat terkenal memiliki kekayaan seni, budaya, legenda dan adat yang merupakan warisan leluhur peninggalan nenek moyang.

Bahkan budaya tersebut masih berkembang hingga sekarang. Para wisatawan asing maupun lokal tidak jarang sengaja berkunjung ke Bali pada waktu khusus yang bertepatan dengan momen upacara budaya dilakukan.

Menariknya 7 Tradisi Unik di Bali yang Tidak Ditemukan di Tempat Lain

Budaya yang dimiliki setiap daerah berbeda-beda, baik itu waktu pelaksanaan maupun prosesinya. Ada 7 tradisi Bali yang unik dan hanya ada disana.

  1. Upacara Melasti

Pada saat prosesi upacara ini, umbul-umbul, pratima, kober dan senjata nawa sanga nantinya akan diarak ke sebuah sumber air seperti laut. Tujuannya untuk menghanyutkan segala macam kotoran atau penderitaan lewat air kehidupan.

Kemudian melakukan penyucian diri dengan mengambil tirta amertha agar memperoleh sari-sari kehidupan. Upacara Melasti dilaksanakan setiap satu tahun sekali, tepatnya 3-4 hari sebelum Hari Raya Nyepi.

  1. Hari Raya Nyepi

Pada saat Hari Raya Nyepi, suasa Bali menjadi sepi. Masyarakat tidak boleh menghidupkan api, bergaduh maupun bepergian. Semua fasilitas umum akan tutup kecuali rumah sakit.

Pelaksanaannya satu tahun sekali untuk menyambut tahun baru Isaka. Tujuannya adalah untuk introspeksi diri, melakukan brata dan meditasi agar bisa memulai kehidupan baru dengan bersih dan suci.

  1. Upacara Ngaben

Tradisi unik di Bali berikutnya adalah upacara Ngaben. Tujuan pelaksanaan upacara ini adalah untuk menyucikan arwah dari orang yang sudah meninggal. Prosesinya yaitu dengan membakar jenazah.

Kemudian meletakkan abunya ke dalam sebuah wadah. Setelah itu, pihak keluarga melarungkannya ke sungai atau laut. Adat ini dilakukan untuk melepaskan jiwa supaya bersatu dengan Pencipta.

  1. Tradisi Trunyan

Adat unik yang ada di Desa Trunyan dinamakan Mepasah. Pelaksanaannya jenazah tidak dikuburkan. Jadi, dibiarkan terbaring di atas tanah dan hanya dibatasi pagar bambu supaya terlihat jelas.

Biasanya jenazah yang sudah lama memiliki aroma busuk. Sedangkan untuk tempat ini tidak meskipun dipenuhi mayat karena adanya pohon taru menyan yang bisa menyerap bau mayat.

  1. Gebug Ende Seraya

Budaya Gebug Ende Seraya dilakukan agar hujan segera turun. Pelaksanaannya di Desa Seraya pada musim kemarau karena wilayahnya tergolong kering dan tandus. Prosesinya ada 2 orang bertarung dengan membawa sebuah pelindung dan senjata rotan.

  1. Tradisi Mekotek

Tradisi Mekotek dilaksanakan setelah Hari Raya Kuningan di Desa Munggu dengan tujuan untuk menyatukan warga, menetralkan aura negatif serta menolak bala. Caranya dimulai dengan jalan kaki mengelilingi desa.

Setiap peserta membawa tongkat bambu dan menyusunnya menjadi bentuk piramida. Jika susunannya sudah terlihat kuat, ada seseorang yang naik ke atasnya dan para pemegang tongkat harus menahan supaya susunannya tetap kokoh.

  1. Ritual Pengerebongan

Ritual ini diadakan setiap Minggu Pon, Wuku Medangsia menurut kalender Bali. Tujuannya supaya manusia senantiasa menjaga keharmonisan hubungannya dengan Tuhan, alam dan sesamanya.

Penabuhan musik tradisional menjadi awal dimulainya prosesi, persembahan bunga dan penjor-penjor, kemudian sembahyang di pura. Setelah itu, Bhatara dan mangku keluar pula untuk mengelilingi tempat adu ayam sebanyak 3 kali.

Setiap tradisi yang dilakukan tentunya memiliki aturan dan tidak sembarang orang boleh melakukannya. Tentunya tidak akan Kamu temui tradisi unik di Bali ini di tempat lainnya.

Exit mobile version