Budaya  

Budaya Pencak Silat, Kekayaan Indonesia yang Mendunia

Pesilat memeragakan gerakan silat saat Pengukuhan Beladiri Militer Pencak Silat Nusantara di lapangan upacara Batalyon Para Raider 501/Bajra Yudha Madiun, Jawa Timur, Kamis (4/4/2019). Brigif Para Raider 18/Sarvatra Eva Yudha yang membawahi Batalyon Rara Raider 501/Bajra Yudha mengukuhkan bela diri pencak silat yang gerakannya berasal dari berbagai perguruan silat di nusantara untuk dijadikan beladiri militer. ANTARA FOTO/Siswowidodo/aww.

Salah satu kekayaan warisan Indonesia adalah budaya pencak silat. Kamu mungkin sering mendengar atau bahkan pernah mengikuti ekstrakurikulernya di sekolah. Terlebih lagi dunia olahraga sering memperkenalkannya lewat lomba-lomba.

Walaupun termasuk jenis kesenian, namun silat digolongkan sebagai tradisi sekaligus ilmu bela diri. Wajar kalau tradisi ini sering muncul dalam berbagai macam pertunjukan kebudayaan, mulai dari sekolah, kantor, organisasi dan sebagainya.

Rakyat Indonesia berbangga karena kegiatan ini merupakan warisan asli leluhur. Dari generasi ke generasi, seni tersebut masih dipertunjukkan sampai sekarang. Namun tidak jarang anak muda belum mengenal budaya ini.

Bagaimana Sejarah Budaya Pencak Silat?

Budaya pencak silat mulanya berasal dari Jawa Barat. Ada pula sumber sejarah menyebutkan kalau asalnya juga dari Sumatera Barat. Karena mengalami perkembangan kebudayaan maka kesenian tersebut menyebar ke wilayah lain.

Uniknya, seni bela diri ini mempunyai keunikan dan karakter tersendiri di setiap daerah. Mulai dari gerakan sampai iringan musiknya sudah berbeda. Ditambah lagi ada beberapa elemen penting di dalamnya.

Adapun elemen tersebut terdiri dari tradisi ritual, pelaksanaan festival, seni pertunjukan, teori pengetahuan dan praktik sosial. Bisa dibilang kalau pencak silat mengusung kearifan lokal yang berbeda sesuai asal daerahnya.

Asal mula ini bela diri nusantara yang satu ini cukup unik. Gerakannya dia adaptasi dari keterampilan berburu dan perang asli suku Indonesia. Misalnya seperti ketika menggunakan parang, tombak, dan perisai.

Setelah mengalami banyak perubahan zaman maka perkembangannya dipengaruhi oleh budaya asing. Ada perpaduan Hindu, Buddha, Islam dan Tionghoa. Itulah alasan lain yang membuat alirannya berbeda-beda.

Persebaran budaya pencak silat untuk pertama kali dimulai abad ke-7 Masehi. Hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan artefak senjata Hindu Buddha. Terlihat jelas bagaimana relief-relief itu menggambarkan gerakan-gerakan bela diri.

Perkembangannya meningkat di abad ke-14, terlebih semenjak Islam masuk ke nusantara. Gerakan ini diajarkan sebagai bela diri sekaligus latihan spiritual. Lalu seni itupun digunakan untuk berbagai keperluan seperti melawan penjajah.

Pencak Silat Dapat Pengakuan UNESCO

Sejak 11 Desember 2019, budaya pencak silat diakui oleh UNESCO. Seni bela diri khas Indonesia yang mendunia sebagai warisan budaya tak benda. Melalui sidang resmi, tradisi unik inipun dikenal dunia.

Hal inipun diresmikan pada sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Bogota, Kolombia. Rakyat Indonesia tentu berbangga dengan adanya klaim tersebut.

Pencak silat diakui kancah internasional karena mampu menjadi identitas sekaligus pemersatu bangsa Indonesia. Ada banyak nilai luhur terkandung di dalam seni tersebut seperti saling menghormati, sportifitas dan persahabatan.

Prof. Surya Rosa Putra selaku Wakil Delegasi UNESCO menuturkan kalau bidang kesenian tersebut bukanlah ilmu bela diri biasa. Terdapat pembelajaran hidup seperti cerminan diri pelaku dan hubungan spiritualisme dengan Tuhan.

Dalam melakukan gerakan bela diri ini, kamu belajar tentang bagaimana caranya menyerang lawan. Hal itu menunjukan soal kekuatan fisik. Sedangkan gerakan lainnya adalah bertahan, menahan diri dalam menjaga keharmonisan.

Sebenarnya negara lain, Malaysia, juga mengusulkan budaya pencak silat ke UNESCO. Kepunyaan Malaysia fokus pada aspek olahraga sebagai ilmu bela diri tradisional. Sedangkan Indonesia lebih ingin mengusung nilai kemanusiaannya.

Alasan lain karena bela diri ini memiliki prestasi baik jalur kesenian maupun olahraga. Sedangkan milik Indonesia sendiri merupakan bidang olahraga bergengsi. Level prestasinya tak main-main seperti memenangkan Asian Games 2018.

Kita wajib bangga dengan peninggalan nenek moyang. Bukan hanya terkenal dalam negeri, namun negara lain juga mengakui keberadaannya. Budaya pencak silat Indonesia sudah mendunia dan tugas kita tetap melestarikannya.

Exit mobile version