Fakta Menarik Wae Rebo, Desa Adat di Atas Awan

Sudah banyak orang tahu bagaimana fakta menarik Wae Rebo notabene kampung adat terunik di NTT. Wae Rebo memang merupakan kampung berbeda dari umumnya. Desa tersebut secara letak ada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut, membuat banyak orang menganggapnya ada di atas awan.

Guna sampai di desa tersebut membutuhkan perjuangan cukup berat. Dibutuhkan waktu sekitar 3-4 jam perjalanan kaki ke atas. Belum lagi jalan menanjak dan relatif terjal sehingga mungkin saja lebih dari dibayangkan tergantung fisik. Apabila dikalkulasi maka kamu guna sampai di Wae Rebo harus naik sejauh 7 km.

Walau membutuhkan perjuangan ekstra, akan tetapi semua bakal terbayar tuntas saat sudah sampai di lokasi. Setidaknya uniknya serta keeksotisan Wae Rebo membayar segala kelelahan sudah dialami. Yang ada hanyalah kepuasan serta rasa kagum terhadap kearifan lokal ada di desa Wae Rebo beserta keramahan masyarakatnya.

Desa berada di barat daya kota Ruteng, Manggarai, NTT tersebut memang memiliki sejuta fakta menarik Wae Rebo. Dapat dianggap Wae Rebo menjadi kampung terindah sekaligus tertinggi di Indonesia. Tidak heran jika banyak wisatawan lokal hingga mancanegara penasaran akan keunikan dimiliki kampung tersebut.

Keindahan Wae Rebo Bagai Desa di Atas Awan

Keindahan kampung Wae Rebo sudah tidak diragukan lagi. Kearifan lokal ditunjukkan di kampung tersebut sangatlah kental. Wajar apabila desa Wae Rebo ditetapkan menjadi situs warisan dunia UNESCO. Sekaligus ditetapkan kampung tertinggi di Indonesia dilengkapi suguhan pemandangan alam begitu menakjubkan.

Selama perjalanan mengarah ke kampung, kamu akan disuguhi panorama alam berupa pegunungan lengkap dengan hutan, hingga perkebunan kopi milik warga. Suasana sejuk jauh dari polusi nampak begitu terasa ketika sudah berhasil menginjakkan kaki di kampung adat tersebut. Akan terlihat rumah tradisional berjejer rapi selama mata memandang.

Rumah adat disebut Mbaru Niang tersebut merupakan bagian fakta menarik Wae Rebo. Bentuk atap kerucut dengan arsitekstur tradisional membuatnya lebih unik. Rumah itu terbagi menjadi lima lantai serta dihuni enam hingga delapan KK. Mbaru Niang juga sempat mendapat penghargaan daru UNESCO di tahun 2012.

Selain melihat alam hingga rumah adatnya, kamu juga berkesempatan tahu bagaimana perempuan Wae Rebo menenun kain secara tradisional. Belum lagi di bulan tertentu sering diadakan perayaan. Dan paling begitu mengesankan adalah masyarakatnya yang ramah serta menjunjung tinggi budaya di sana secara erat.

Sisi Unik Lain dari Wae Rebo

Berbicara terkait keunikan serta fakta menarik Wae Rebo memang tidak ada habisnya. Dari segi geografis letaknya hingga bangunan desa memang membuat siapa saja takjub melihatnya. Di samping itu, ada satu hal unik lain jangan sampai terlewatkan yakni perayaan adat digelar setiap bulan November.

Berdasarkan kalender adat warga Wae Rebo tepatnya bulan November digelar perayaan adat guna rasa syukur atas hasil panen diperoleh selama setahun. Sekaligus pula guna memanjatkan doa agar selalu diberi perlindungan. Harmonisasi kehidupan masyarakat dengan alam begitu terasa menyatu saat upacara adat.

Sesekali pula datanglah ke Wae Rebo bulan Agustus tepatnya saat HUT republik Indonesia. Di mana masyarakat Wae Rebo juga ikut melakukan upacara bendera tentunya dengan cara mereka sendiri. Proses pengibaran merah putih berbeda tentu adalah magnet tersendiri bagi semua pengunjung saat menyaksikannya.

Begitu uniknya Wae Rebo menjadikannya desa adat paling indah yang patut dikunjungi tatkala berada di NTT. Setidaknya menjadi destinasi budaya guna menambah pengetahuan serta pengalaman bagaimana beragamnya budaya ada di Indonesia. Melalui fakta menarik Wae Rebo menjadikanmu tahu keunikan dari desa adat tersebut.

Exit mobile version