Budaya  

Mencoba Budaya Unik di Bali dengan Sensasi yang Menarik

Pulau dewata memang selalu menyimpan berbagai hal menarik daerah sana, termasuk budaya unik di Bali. Kamu bisa melihat langsung adanya beberapa adat unik ini pada berbagai daerah dengan ciri khasnya masing-masing tentunya.

Apalagi tempat ini menjadi daya tarik wisatawan dengan berbagai lokasi wisatanya, sehingga adanya adat ini menjadikan Bali seolah destinasi wisata lengkap untuk dikunjungi. Tentunya kamu juga ingin mencoba menikmati suasana sekitar daerah sana.

Memang pulau dewata ini terkenal sebagai daerah yang masih sangat kental adat istiadatnya. Semua masih terjaga dengan baik, sehingga para wisatawan tentunya juga bisa merasakan keunikan dari budaya yang ada.

Budaya Unik di Bali yang Masih Dilestarikan

Budaya memang merupakan warisan dari nenek moyang atau para pendahulu yang bisa berbeda-beda untuk setiap daerah. Tradisi tersebut tetap ada dan selalu dilakukan sampai hari ini, pastinya dengan tujuannya masing-masing dari para leluhur.

Setiap daerah punya sejarah dan adatnya sendiri, apalagi budaya unik di Bali yang terkadang juga merupakan atraksi bagi para wisatawan yang datang. Berikut budaya menarik dan unik tentunya bisa ditemukan daerah pulau dewata

  1. Desa Trunyan

Nama desa ini memang sudah banyak dikenal karana keunikannya. Salah satu hal menarik yang ada di sana adalah pemakamannya. Normalnya di Bali ketika ada seseorang yang meninggal maka akan dikremasikan atau dibakar dengan upacara adat ngaben.

Namun berbeda dengan kebiasaan Desa Trunyan yang membiarkan jasad tersebut begitu saja pada bawah pohon menyan, hanya dengan dipagari bambu agar tidak dimakan hewan. Uniknya tidak pernah ada bau busuknya dari mayat-mayat tersebut meskipun diletakkan begitu saja.

  1. Budaya omed-omedan

Budaya ini diadakan setelah perayaan hari raya nyepi. Pada beberapa daerah memang masih dilakukan terutama oleh para pemuda yang berusia paling muda 13 tahun. Omed-omedan biasanya mulai pada jam 2 siang dengan tarik-tarikan antar pemuda yang belum menikah.

  1. Pawai ogoh-ogoh

Biasanya sebelum pelaksanaan hari raya nyepi maka pawai ini akan dilakukan sebagai salah satu rangkaiannya. Ogoh-ogoh merupakan simbol dari butha kala dengan bentuk menyeramkan yang menggambarkan sebuah kejahatan.

Setelah pawai ini maka ogoh-ogoh akan dibakar pada tempat tertentu sebagai simbol pengusiran roh jahat agar tidak mengganggu pelaksanaan nyepi esok harinya. Sehingga saat kamu berlibur bersamaan nyepi, tetap harus menghormati adat yang ada daerah sana.

  1. Perang ketupat

Adat perang ketupat hanya bisa ditemukan di Desa Kapal, kabupaten Badung. Warga desa akan terbagi menjadi dua kubu dan saling melempar ketupat yang sudah dibuat sebelumnya. Hanya laki-laki nantinya akan mengikuti budaya ini sambil menggunakan pakaian adat.

Mereka boleh saling melempar bahkan sampai ke jalanan di bagian luar pura. Tidak ada aturan khusus sehingga bisa saling melempar sepuasnya. Setelah selesai maka semuanya akan berakhir damai tanpa adanya permusuhan, sehingga budaya ini juga sarat akan pesan moral.

  1. Nyakan diwang

Desa Banjar melakukan budaya nyakan diwang setelah perayaan nyepi. Biasanya nyepi baru dibuka jam 6 pagi, tetapi daerah desa ini sudah buka jam 3. Orang-orang akan keluar dan memasak di luar rumah bersama-sama.

Kebiasaan ini memang bisa menyambung tali persaudaraan menjadi semakin erat. Tujuan lainnya adalah untuk menyucikan desa dan dapur serta ungkapan rasa syukur setelah brata penyepian pada hari sebelumnya.

Bali memang punya nuansa yang unik dan setiap daerah bahkan memiliki tradisi menariknya masing-masing. Sehingga saat berkunjung ke sana kamu bisa menikmati budaya unik di Bali yang tidak ditemukan daerah lainnya, bahkan ikut terjun dalam budaya tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *