Budaya  

Mengenal Keunikan Tradisi Suku Dayak di Tanah Borneo

Keunikan tradisi suku dayak di tanah Kalimantan memiliki cerita tersendiri. Terkadang masih jarang sekali masyarakat Indonesia yang mengetahui tradisi dan budaya dari suku yang mendiami pulau Borneo.

Suku dayak sendiri dikenal sebagai suku asli pendalaman yang tinggal di seluruh wilayah pulau Kalimantan. Suku dayak ini pun bisa dijumpai di semua provinsi di Kalimantan, mulai dari Kalimantan Barat hingga Selatan.

Mengacu pada data yang diperoleh dari BPS tahun 2010 lalu, populasi dari suku dayak di provinsi Kalimantan Timur ini mencapai 35`1.437 jiwa. Pada mulanya, Dayak bukanlah nama dari sebuah suku, melainkan memiliki arti adalah orang pedalaman.

Inilah Keunikan Tradisi Suku Dayak yang Wajib Diketahui

Mungkin sebagian dari Kamu sudah familiar dengan suku daya. Suku asli yang mendiami pulau Kalimantan ini pun juga terkenal dengan keramahannya kepada para pengunjung.

Suku dayak sendiri ini juga memiliki berbagai macam rumpun, seperti halnya suku dayak ngaju, dayak apo kayan, dayak murut, dayak iban, dayak punan dan masih banyak lagi yang lainnya.

Berikut ini kami sudah merangkum beberapa keunikan dari tradisi suku dayak yang wajib Kamu ketahui, di antaranya adalah sebagai berikut :

  • Tato Suku Dayak

Masyarakat suku daya menganggap tato ini sebagai simbol yang memiliki arti tersendiri, seperti kekuatan, perjalanan kehidupan manusia, hubungan langsung dengan sang Pencipta, serta masih banyak lagi yang lainnya.

Tidak mengherankan bila masyarakat suku daya ini memiliki tradisi untuk membuat atau melukiskan tato pada kulit tubuh mereka. Tradisi membuat tato ini bukan hanya untuk laki – laki saja, melainkan para kaum perempuan juga.

  • Memanjangkan Daun Telinga

Selanjutnya tradisi unik dari suku daya adalah memanjangkan daun telinga. Bagi para kaum perempuan di wilayah Kalimantan Timur ini, semakin panjang daun kupingnya, maka dirinya akan terlihat semakin cantik dan menarik. Selain itu juga, tradisi ini dikenal sebagai penunjuk dari status bangsawan dari suku dayak.

Biasanya suku dayak akan memakai logam sebagai media pemberat yang bakalan di bawah tepat di bawah telinga. Khusus untuk laki – laki, mereka tidak boleh memanjangkan telinga ini di bawah bahu. Sedangkan untuk para wanita, hanya boleh memanjangkan telinga sebatas dada saja.

  • Tradisi Ngayau

Tradisi dari suku dayak satu ini bisa dikatakan sangat ekstrem. Hal tersebut dikarenakan tradisi ngayau ini merupakan suatu tradisi berburu kepala musuh. Namun tidak semua suku dayak yang melakukan tradisi ini, hanya suku dayak iban, kenyah dan juga dayak ngaju saja.

Tepat di tahun 1874, kepala suku dayak Kahayan sudah berhasil mengumpulkan seluruh kepala suku dari rumpun lainnya untuk membuat kesepakatan dari hasil musyarawah Tumbang Anoi.

Yang mana isinya adalah larangan untuk melakukan ngayau dikarenakan bisa menimbulkan banyak perselisihan di antara suku dayak lainnya. Untuk tradisi ini mungkin sudah sering didengar oleh masyarakat luas dan saat ini mengetahui kebenarannya.

  • Upacara Mantat Tu’ Mate

Upacara satu ini merupakan suatu tradisi yang akan mengantarkan orang baru saja meninggal. Keunikan dari upacara adat ini adalah akan berlangsung selama 7 hari berturut – turut.

Selain itu juga, tradisi ini berlangsung diiringi dengan music dan juga tarian tradisional oleh masyarakat dayak. Barulah setelah upacata mantat tu’ mate ini selesai dilakukan, jenazah akan segera dimakamkan.

Suku dayak merupakan suku asli pedalaman yang sudah lama mendiami wilayah Kalimantan. Tradisi suku dayak pun selalu menjadi hal yang menarik untuk dibahas karena keunikannya yang jelas berbeda dengan suku lainnya.

Exit mobile version