Menikmati Suguhan Papeda, Bubur Khas Indonesia Timur

Bagi daerah Timur Indonesia, menikmati suguhan papeda adalah hal yang sudah biasa. Ini karena papeda merupakan salah satu makanan khas yang bisa dijumpai di hampir wilayah Maluku dan Papua. Jadi jangan heran jika masyarakat lokal sangat senang memakan hidangan ringan satu ini.

Namun, bagi kebanyakan orang mungkin akan sedikit aneh memakan hidangan tersebut. Selain karena belum pernah mencobanya, hidangan ini sendiri terlihat aneh. Namun jangan salah, papeda merupakan hidangan yang melampaui ekspektasi. Rasanya cukup unik dan pasti setiap orang menyukainya setelah mencoba beberapa gigitan saja.

Nah, sebelum kamu mencoba hidangan satu ini ada baiknya jika mengetahui beberapa fakta menarik tentang papeda. Ini juga diperlukan supaya kamu tidak salah mengartikan papeda dengan makanan kuno. Faktanya, papeda adalah salah satu makanan khas daerah Timur Indonesia yang memiliki manfaat besar.

Filosofi dan Cara Menikmatinya

Tidak hanya sekedar memakan dan merasa kenyang, namun faktanya menikmati suguhan papeda juga penuh dengan makna. Mulai dari alat makan hingga cara makan memiliki makna dan filosofinya sendiri. Makna ini yang dipegang oleh masyarakat Timur Indonesia sebagai alasan mengapa papeda adalah makanan istimewa.

Hidangan ini sendiri menggunakan helai dan hote. Helai merupakan sendok kayu, sedangkan hote adalah piring kayu. Keduanya memiliki makna helai mbai hote mbai atau bisa diartikan menyatu. Filosofi ini juga yang membuat papeda biasanya dinikmati bersama-sama, bukan hanya keluarga namun juga tetangga sekitar.

Sedangkan cara menikmati hidangan ini sendiri juga cukup unik. Setiap hidangan pasti punya cara menikmatinya sendiri dan ini juga berlaku untuk papeda. Jika dilihat, tekstur dari hidangan khas Timur Indonesia ini seperti lem. Jadi akan sulit sekali menikmatinya dengan cara makan seperti biasa.

Ada alat bernama hiloi atau garpu besar. Menariknya, kamu membutuhkan 2 hiloi untuk menikmatinya. Caranya dengan cara menggulung-gulung papeda hingga menjadi gumpalan kecil. Setelah itu baru bisa dimakan bersama laut atau kuah lain. Masyarakat lokal percaya bahwa makanan ini memiliki rasa yang unik dan istimewa.

Variasi Lain Papeda

Karena hidangan ini cukup unik dan istimewa, maka tidak jarang beberapa orang melakukan inovasi. Apalagi menikmati suguhan papeda tidak bisa dirasakan setiap orang jika tidak memiliki sensasi rasa tersendiri. Untuk itu, ada beberapa variasi lain papeda yang mungkin lebih cocok untuk kamu coba.

Salah satu variasi yang bisa kamu coba adalah hidangan berbentuk lontong. Umumnya hidangan ini bentuknya mirip seperti bubur. Namun berbeda dengan yang satu ini karena lebih mudah untuk dimakan. Apalagi dibentuk dalam potongan kecil mirip lontong dengan bungkus daun pisang sebagai penambah aroma.

Sebenarnya rasa dari hidangan ini cukup hambar dan hanya ada sedikit rasa asam. Oleh sebab itu demi menambah rasa dan kenikmatan ketika menikmatinya, maka perlu ditambah dengan kuah kaldu. Kuah kaldu yang dipakai bisa bermacam-macam tergantung selera. Namun biasanya kuah kaldu ikan pindang lebih populer.

Variasi lain adalah sinole atau papeda yang sudah diberikan campuran bumbu dalam proses pembuatan. Rasanya lebih gurih karena saat pembuatan dicampur bersama kaldu ikan atau daging. Menariknya, sinole tidak perlu menambahkan lauk saat menikmatinya. Hal tersebut karena sinole sudah tercampur langsung dengan lauk sebelumnya.

Papeda memang menjadi makanan khas paling terkenal dari Indonesia Timur. Rasanya cukup unik dan penuh makna. Banyak disajikan di berbagai warung-warung tradisional. Jadi akan lebih baik jika mencobanya sesekali. Menikmati suguhan papeda dengan budaya khas dari Indonesia Timur yang masih sangat kental.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *