Sejarah Taman Ujung Karangasem yang Jadi Tempat Wisata

Taman Ujung Karangasem adalah salah satu tempat wisata yang ada di Karangasem Bali. Letaknya berada di Banjar Ujung Desa Tumbu Karangasem Bali. Jaraknya dari Amlapura yang merupakan Ibu Kota Karangasem adalah sejauh 5 KM. Ketika zaman Hindia Belanda Taman Ujung disebut dengan nama istana air.

Selain merupakan salah satu bangunan bersejarah, Taman Ujung juga dijadikan sebagai tempat wisata yang sampai sekarang masih ramai pengunjung. Kerap kali dijadikan sebagai tempat pemotretan pre wedding. Berikut sejarah selengkapnya dari Taman Ujung yang juga disebut dengan Taman Sukasada.

Pembangunan Taman Ujung Karangasem Bali

Taman Ujung Sukasada Karangasem ini dulu dibangun oleh seorang raja yang bernama I Gusti Bagus Jelantik. I Gusti Bagus Jelantik mendapatkan gelar Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem. Raja tersebut membangun sebuah bangunan istana di tanah dengan luar 400 hektar. Akan tetapi sekarang luasnya hanya tinggal 10 hektar saja.

Pembangunan istana air dilakukan pada tahun 1909 berdasarkan perintah raja. Adapun arsitek yang membangunnya berasal dari Belanda bernama van Den Hentz. Van Den Hentz bekerja sama dengan arsitek keturunan China yang bernama Loto Ang.

Pembangunan Awal Membuat Kolam Dirah

Pada tahun 1901 sudah mulai dilakukan pembangunan kolam bernama Kolam Dirah. Dirah diartikan sebagai pembuangan yaitu merupakan tempat pembuangan orang-orang dengan ilmu hitam. Dilanjut pada tahun 1909 di mana raja memerintahkan dua arsitek untuk melakukan pembangunan kolam menjadi tempat istirahat raja.

Tidak hanya van Den Hentz dan Loto Ang saja, akan tetapi pembangunan tempat istirahat raja juga dilakukan oleh arsitektur asal Karangasem Bali. Selain membangun tempat istirahat, raja juga memerintahkan arsitek tersebut untuk membuat sebuah ruangan khusus. Ruangan khusus nantinya digunakan untuk ruang tamu dan tempat bersemedi.

Letak Kolam Dirah Taman Ujung

1921 adalah tahun penyelesaian Taman Ujung Karangasem termasuk Kolam Dirah. Terdapat 3 kolam utama di lokasi dan letaknya berada dalam satu tempat. Untuk yang di sebelah selatan terdapat 2 kolam sedangkan 1 kolamnya ada di bagian utara. Selain itu arsitek juga membangun sebuah bangunan di kolam yang ada di bagian selatan.

Nama dari bangunan di tengah kolam adalah Bale Bengong yang tidak menggunakan dinding. Sedangkan untuk kolam yang berada di bagian utara juga terdapat bangunan berupa jembatan penghubung. Jembatan penghubung ini yang menjadi spot foto incaran setiap pengunjung. Di sini Anda akan melihat tempat istirahat Raja Karangasem dulu. Orang-orang setempat menyebutnya sebagai istana gantung.

Kolam Dirah memiliki kedalaman 1.5 meter yang lumayan dalam. Jika Anda sedang liburan bersama dengan buah hati, mohon agar selalu diawasi ketika sedang berjalan-jalan ke kolam.

Arsitektur Bangunan di Taman Sukasada

Ada keunikan dari bangunan di Taman Ujung Karangasem yang merupakan gabungan dari arsitektur Bali dan Eropa. Untuk bangunan dengan ciri khas Eropa dapat dilihat dari penggunaan kaca warna warni. Kaca warna warni ini dapat Anda jumpai di tempat istirahat Raja Karangasem. Bentuknya mirip seperti arsitektur gereja-gereja di Benua Eropa.

Terdapat juga kolam yang indah dengan hamparan Bunga Tujung/ Lotus dengan warna merah putih. Akan tetapi arsitektur ini sudah mengalami banyak perubahan karena sering mengalami kerusakan. Salah satu bagian yang berubah adalah pagar besi yang dulu dijadikan sebagai senjata untuk melawan tentara Jepang.

Adapun kejadian pada tahun 1963 yang membuat kerusakan bangunan bertambah parah. Saat itu Gunung Agung yang ada di Karangasem Meletus dan merusak bangunan di lokasi. Perbaikan baru dilakukan oleh pemerintah setempat pada tahun 2000.

Itulah sejarah singkat dari Taman Ujung Sukasada yang menjadi tempat istirahat raja. Jika Anda penasaran dengan bangunannya bisa langsung datang berkunjung.

Tetapi ketika berkunjung jangan lupa menjaga kebersihannya. Taman Ujung Karangasem adalah pilihan destinasi wisata terbaik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *