Budaya  

Wisata Budaya Desa Penglipuran di Bali Berikut Fakta Uniknya

Wisata budaya desa Penglipuran di Bali termasuk dalam salah satu desa wisata terbersih di dunia dan memiliki banyak keunikan. Bahkan Penglipuran ini pernah mendapatkan Indonesia sustainable tourism awards pada tahun 2017.

Selain itu masih banyak penghargaan lain yang didapatkan oleh Penglipuran seperti sustainable destination top 100 yang dibuat Green destination foundation. Dan juga pernah terpilih sebagai desa terbersih ke-3 di dunia versi majalah bombastic Internasional.

Fakta Unik Wisata Budaya Desa Penglipuran

Penglipuran sendiri tepatnya berada di kabupaten Bangli Provinsi Bali dan menjadi salah satu desa adat yang menjadi destinasi wisata di daerah kubu pulau Dewata. Di desa ini anda bisa menemukan masyarakat desa Bali yang kental dengan adat istiadatnya.

Bahkan Penglipuran ini adalah contoh pertama desa wisata Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah daerah pada tahun 1995. Bentuk-bentuk rumah di Penglipuran Bangli mempunyai bentuk yang serupa rumah adat Bali tempo dulu.

Selain bentuk rumahnya yang serupa bahkan tata ruang rumah di Penglipuran ini juga hampir sama di antaranya seperti ruang dapur, kamar tidur dan beberapa ruang lain. Selain itu warga Bali di Penglipuran juga menggunakan cat dengan bahan dasar tanah liat tradisional.

Di Penglipuran ini warganya masih menggunakan konsep menyatu dengan alam yang merupakan salah satu budaya adat dari Penglipuran sendiri. Bahkan kebersihan, kesejukan udara dan tata ruang publiknya juga tertata dengan rapi.

Melakukan wisata edukasi di Penglipuran bisa memberikan banyak manfaat, mulai dari edukasi budaya dan adat istiadat. Anda bisa mengenal budaya adat warga asli Bali yang masih kental dan terga dengan baik.

Budaya Penduduk di Desa Penglipuran

Di Penglipuran sendiri biasanya terdapat budaya pengelompokan tata ruang seperti yang sudah disebutkan sebelumnya di mana rumah-rumah tertata dengan rapi serupa satu sama lain. Warga desa mencari nafkah sehari-hari dengan berprofesi sebagai petani.

Ada juga yang melakukan kerajinan anyaman bambu atau beternak. Penduduk memanfaatkan lahan desa dengan luas sekitar 112 hektar sebagai rumah penduduk dan 40% sisanya adalah hutan bambu.

Salah satu hal penting dari Penglipuran adalah jika ingin memotong bambu maka harus mendapatkan izin dari tokoh masyarakat terlebih dahulu. Di Penglipuran Bangli memang sangat menghormati alam.

Selain itu di Penglipuran juga terdapat tradisi yang melarang pria agar tidak melakukan poligami membuat Penglipuran ini terkenal dengan budaya menghormati wanita. Hal ini juga yang membuat Penglipuran menjadi kawasan damai.

Penglipuran juga mempunyai hukuman khusus untuk pencuri yaitu wajib memberikan sesajen 5 ekor ayam dengan bulu berbeda untuk disimpan di Pura leluhur mereka. Penglipuran mempunyai zona setra atau kuburan walaupun warganya memeluk agama Hindu.

Biasanya penduduk Penglipuran juga mempunyai minuman khas yang disebut dengan loloh cemceman. Minuman tersebut mempunyai rasa mirip dengan air tape namun warnanya hijau dan bahan dasarnya dibuat dari perasan daun cemceman.

Bagi Anda yang ingin mengunjungi desa wisata budaya Penglipuran di Bali ini anda akan merasakan pengalaman bersosialisasi dengan warga asli Bali. Sembari menikmati suasana desa yang masih terjaga dengan baik keasriannya.

Anda juga bisa melihat kehidupan sederhana warga dan menikmati kuliner khas dari warga Bali di Penglipuran. Wisata budaya ini bisa menjadi salah satu destinasi edukasi terbaik bagi Anda yang ingin mengetahui kehidupan warga Bali asli.

Wisata budaya desa Penglipuran ini bukan hanya terkenal bagi warga lokal saja tapi juga sering dikunjungi oleh wisatawan Internasional. Karena Penglipuran sudah pernah menjadi desa terbersih di dunia dan menjadi salah satu destinasi wisata terbaik di Bali.

Exit mobile version