Gunung  

6 Jalur Pendakian Gunung Lawu dan Keindahannya

Gunung Lawu merupakan salah satu 7 summit of Java dan salah tujuan favorit pendaki. Ada banyak jalur pendakian Gunung Lawu yang bisa dicoba para pendaki. Seperti Cemoro Sewu, Cemorokandang, Candi Cetho, dll

Gunung ini berketinggian sekitar 3.265 Mdpl dan merupakan tertingi ke 5 di Pulau Jawa. Berada di 3 wilayah, sebelah utara berada di Kabupaten Ngawi, sebelah timur dan selatan berada di Kabupaten Magetan, sebelah selatan dan barat berada di Kabupaten Karanganyar.

Merupakan sebuah gunung yang aktif namun statusnya tertidur, sewaktu-waktu bisa meletus kapan saja. Diperkirakan tahun 1885, Gunung ini pernah meletus. Pada bulan Suro banyak orang yang mendaki gunung untuk bersemedi atau melakukan ritus yang kental dengan mistisisme. Untuk mendaki Lawu bisa menggunakan beberapa jalur pendakian seperti via Cemoro Sewu, Cemorokandang, Tambak, Candi Cetho, Jogorogo, dll.

Jalur Pendakian Gunung Lawu

Ada banyak jalur pendakian Gunung Lawu, hampir merata ada di setiap wilayah kabupaten yang berada di Gunung Lawu. Seperti Magetan ada Cemoro Sewu dan Singolangu, Karanganyar ada Cemorokandang, Tambak, dan Candi Cetho, Ngawi ada Jogorogo. Untuk penjelasannya sebagai berikut.

  1. Cemoro Sewu

Cemoro Sewu adalah jalur pendakian Gunung Lawu terpopuler. Berlokasi di Ngancar, Plaosan, Magetan. Merupakan favorit pendaki karena medan yang cukup ekstrem tetapi cepat. Rata-rata perjalanan dari basecamp menuju puncak sekitar 6-7 jam. Ada rekomendasi tempat membuat kemah seperti Pos V, Sendang Drajat, dan Hargo Dalem (warung Mbok Yem) dan untuk melanjutkan summit attack pada pagi harinya.

  1. Cemorokandang

Jalur pendakian Gunung Lawu selanjutnya yaitu Cemorokandang. Terletak dekat dengan Cemoro Sewu dengan jarak 200an meter, tetapi beda wilayah administrasi. Cemoro Sewu berada di Magetan, sedangkan Cemorokandang berada di Karanganyar.

Jalur ini cukup landai dan panjang daripada via Cemoro Sewu. Didominasi dengan jalan setapak berupa tanah. Saat hujan, pendaki perlu berhati-hati karena licin dan berlumpur. Ada banyak sekali panorama alam yang terlihat seperti Kawah Condrodimuka, Sendang Panguripan, dan Telaga Kuning.

  1. Candi Cetho

Candi Cetho merupakan jalur pendakian Gunung Lawu yang berada di Karanganyar, Jawa Tengah. Lokasi basecamp dekat dengan komplek wisata Candi Cetho. Medannya mirip dengan via Cemorokandang didominasi dengan medan tanah dan jarak tempuh cukup lama tetapi landai.

Banyak tempat menarik yang dialui dengan jalur Candi Cetho seperti Candi Kethek, Bulak Peperangan, Sabana, Hutan Cemara, Pasar Dieng. Selain itu ada banyak sekali pohon tua yang berada di pos II dan sumber air berada di Pos III.

  1. Jogorogo

Via Jogorogo adalah jalur pendakian Gunung Lawu yang berada di Desa Girimulyo Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi. Berada dekat dengan Pondok Pesantren Condromowo. Dan sering digunakan santri Condromowo pada saat bulan suro untuk mendaki.

  1. Singolangu

Singolangu merupakan jalur tertua di Gunung Lawu. Ada yang mengatakan dulunya digunakan Raja Brawijaya V. Jika mendaki lewat via ini akan menjumpai beberapa petilasan Raja Majapahit tersebut seperti Petilasan Watu Lapak dan Cemoro Lawang. Medan ini mirip dengan via Cemoro Sewu yang terjal dan curam. Untuk pemula tidak disarankan untuk mendaki lewat tempat tersebut.

  1. Tambak

Jalur pendakian Gunung Lawu ini terletak di Karanganyar, Jawa Tengah. Dahulu sering dilalui oleh abdi dalem keraton dan penduduk sekitar untuk ke puncak lawu. Untuk saat ini secara resmi dikelola oleh Gentapala (Generasi Tambak Pecinta Alam).

Medan via Tambak masih berupa jalan setapak, hutan, perbukitan, dan tanjakan batu yang cukup terjal. Jalur ini terhubung dengan jalur Cemorokandang. Pertemuannya berada di atas Sunset Camp atau di Selo Penangkep.

Nah, jalur pendakian Gunung Lawu memiliki beberapa jalur seperti Cemoro Sewu, Cemorokandang, Candi Cetho, Jogorogo, Singolangu, dan Tambak. Dari beberapa tempat tersebut memiliki keunikannya masing-masing, akan tetapi ada tiga yang menjadi favorit bagi pendaki Gunung Lawu seperti Cemoro Sewu, Cemorokandang dan Candi Cetho.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *